True Love
MinWook, MinWon / SiMin, WonKyu (?) just enjoy it ^^
*Selamat Membaca*
Seorang namja tampan berjalan mendekati seorang namja imut yang tengah duduk di hadapannya. Sungmin adalah namja yang tengah menjadi incarannya kali ini. Dengan pesona ketampanan yang dimilikinya,membuat Choi Siwon merasa percaya diri bahwa maksudnya kali ini akan diterima oleh Sungmin.
“ekhm…” Siwon berdehem membuat Sungmin mendongak menatap namja tampan yang bediri tepat di sampingnya.
“ada apa?” tanya Sungmin dingin, seperti biasanya.
“emmh… Hyung…” Siwon agak terbata.
“ada apa? Katakanlah!” perintah Sungmin merasa malas waktu berharganya harus terganggu oleh Siwon.
“hyung… jadilah namja chinguku!” kata Siwon mantap.
“kau sudah gila Siwon-ah. Pergilah” Sungmin mendelikkan mata pada Siwon.
“aku gila karena cintaku padamu. Aku mohon Hyung, jadilah namja chinguku” mohon Siwon, bahkan kali ini sambil berlutut disamping Sungmin.
“apa yang kamu lakukan Siwon-ah? Bangunlah!” perintah Sungmin kaget.
“tidak akan, selama Hyung tidak menerimaku, aku tidak akan bangun” ancam Siwon.
“baiklah, sekarang bangunlah!” pinta Sungmin malas. Perlahan, Siwon kembali berdiri.
“aku cuma bercanda. Sekarang sebaiknya kamu masuk kedalam!” ujar Sungmin santai.
“Hyung…” protes Siwon menatap Sungmin kesal. Bagaimana mungkin dirinya harus merasakan cinta pada namja yang dingin seperti Sungmin.
“dengar Wonie, aku tidak bisa menerimamu. Sebaiknya kamu carilah kekasih yang lebih sesuai untukmu. Dan itu bukan aku” kata Sungmin sambil bangkit dari duduknya. Dia berjalan melewati Siwon yang masih mencerna perkataannya barusan.
“tunggu Hyung” cegah Siwon sambil memegang pergelangan tangan Sungmin.
Sungmin menolehkan kepalanya.
“mungkin Hyung pikir aku sudah gila. Tapi tidak apa-apa. selama kegilaanku adalah untuk mencintaimu…. Hyung, aku tahu, sampai kapanpun kau tidak akan pernah menerimaku. Tapi, maukah kau menerima permintaan terkahirku. Jika setelah ini aku kalah, aku tidak akan memintamu sebagai namjachinguku lagi” kata Siwon.
“baiklah, katakan apa maumu, dan berhentilah menggangguku” respon Sungmin.
“kita taruhan, jika aku kalah, maka aku akan berhenti mengganggumu. Dan jika aku menang…” Siwon menggantungkan perkataannya.
“jika kamu yang menang, lalu apa?” tanya Sungmin
“kau harus menjadi namja chinguku” jawab Siwon sambil menyeringai.
“kau… issh….”
Siwon dan Sungmin sama-sama bertaruh, taruhan dengan melemparkan sebuah koin. Sungmin sudah dua kali kalah. Dan saat ini dia mengutuk dirinya yang dengan mudah menyetujui usul Siwon tadi. Kali ini adalah lemparan terakhir. Dan sangat naas bagi Sungmin, kali inipun dia kembali kalah.
“baiklah Hyung, kau sudah kalah. Saat ini kau sudah resmi menjadi namja chinguku. Aku tinggal dulu…. chagi…” kata Siwon sambil berlalu dari hadapan Sungmin yang masih kaget.. dan jangan lupakan, sambil berlalu, Siwon membelai pipi Sungmin dengan lembut.
“m-mwo?… Siwon… dia namjachinguku???” kata Sungmin sambil melotot kaget. “tidak… ini pasti mimpi. Ini pasti mimpi” Sungmin menggelengkan kepalanya.
Ryeowook tahu, dia mencintai orang yang salah. Tidak seharusnya dia mencintai Sungmin. Sungmin hanya menganggapnya sebagai seorang adik. Tidak lebih. Ryeowook berpapasan dengan Siwon. Terlihat raut tidak suka dari wajah keduanya.
“apa yang sedang kau lakukan disini?” tanya Siwon menatap tidak suka pada Ryeowook.
“memang ada urusannya denganmu? Ini rumah Sungmin Hyung, dan aku bebas datang kemari” jawab Ryeowook tidak mau kalah.
“dengar kau tidak berhak menemui Sungmin Hyung. saat ini dia sudah menjadi milikku” kata Siwon sambil mendorong tubuh Ryeowook hingga membentur dinding.
“mwo? Apa kau sedang bermimpi Choi Siwon? Sungmin Hyung tidak akan pernah mau menerimamu. Dia tahu betul bagaimana sifat aslimu” kata Ryeowook emosi.
“kau berani padaku hah?” tanya Siwon sambil melotot. Tangannya menampar-nampar (?) pelan pipi Ryeowook.
“aiishh… hentikan” protes Ryeowook tidak suka. Dia menatap Siwon tajam. Lalu tangan Ryeowook meraih kepala Siwon, ingin membalas apa yang sudah Siwon lakukan padanya.
“kurang ajar. Kau mau mati rupanya” Siwon melawan Ryeowook. dia menendang-nendang kaki Ryeowook.
Dan Ryeowookpun tidak mau kalah. Dia balas menendangi kaki Siwon.
“yaaak apa yang kalian lakukan di rumahku?” teriak Kangin, mencoba menengahi perkelahian antara Ryeowook dan Siwon.
“salahkan saja Ryeowook, Hyung. dia yang memulai semua ini” elak Siwon.
“aniyo, dia yang salah Hyung” bela Ryeowook.
“haah, sudah. Kalian berdua salah. Aku akan menghukum kalian karena sudah berbuat onar dirumahku” Kangin mendekati Ryeowook dan berniat menarik tangannya, tapi Ryeowook menolak. Siwon berniat membantu Kangin, hingga satu tendangan menghentikannya.
“Hentikan Choi Siwon. Jangan menggangggu Ryeowook” kata Sungmin sambil menendang perut Siwon hingga terjatuh.
“kamu tidak apa-apa kah Ryeowook?” tanya Sungmin khawatir. Didekatinya namja yang sudah ia anggap sebagai dongsaengnya itu.
“aku tidak apa-apa Hyung” bisik Ryeowook.
“Hyung, apa yang Hyung lakukan pada Ryeowook. jelas-jelas, Siwon yang bersalah, kenapa malah mau menghukum Ryeowook” protes Sungmin pada Kangin.
“i-itu…” Kangin tidak bisa menjawab.
Sungmin mengajak Ryeowook keluar dari rumah, diikuti tatapan tidak suka dari Siwon.
~o~
“aku tahu Hyung marah. Tapi…. Maafkan aku hyung, itu semata-mata karena aku mencintai Hyung” kata Siwon lembut, sambil menatap Sungmin.
“tapi aku tidak suka jika kamu menyakiti Ryeowook. kamu juga tahu, aku sangat menyayangi dia. Jadi berhentilah mengganggunya” pinta Sungmin.
“baiklah Hyung, aku akan menuruti perkataanmu. Aku tidak akan mengganggu Ryeowook lagi. aku janji” kata Siwon sambil tersenyum. Sungmin lalu menyentuhkan kepalan tangannya pada kepalan tangan Siwon.
~o~
Siwon berusaha berbaikan dengan Ryeowook. sebenarnya hatinya menolak, tapi, demi membuktikan janjinya pada Sungmin dia rela melakukannya. Setiap hari, Siwon akan menjemput Sungmin untuk sekedar berjalan-jalan berdua. Tapi sikap Sungmin tetaplah dingin padanya.
“Hyung, apakah kau benar-benar tidak bisa menerimaku?” tanya Siwon pada suatu sore. Saat ini mereka tengah berada di menara Nam San. Menikmati suasana sore disana. Sungmin hanya tersenyum sambil menatap Siwon.
“aku terkesan dengan apa yang sudah kamu lakukan padaku. Menurutku, kamu sudah berubah Siwon-ah” kata Sungmin tenang.
“tentu saja Hyung, aku rela berubah hanya demi mencintaimu Hyung. aku melakukannya karena aku sangat mencintaimu” kata Siwon pelan.
“baiklah, mari kita coba” kata Sungmin sambil mengulurkan tangannya.
“apa maksud Hyung?” tanya Siwon mencerna perkataan Sungmin.
“aku akan menjadi namja chingu mu. Kita tidak pernah tahu, hingga kita mencoba. Iya kan?” tanya Sungmin sambil tersenyum.
Tanpa perlu menunggu lagi, Siwon meraih tangan Sungmin.
“aku berjanji Hyung, akan selalu membuatmu bahagia” kata Siwon lembut, Sungmin hanya menolehkan kepalanya ke arah samping. Entah mengapa dia merasa tidak sanggup menatap kedalam mata Siwon.
“tatap aku Hyung. katakan bahwa kau mencintaiku” Siwon menarik tangan Sungmin kearah dadanya, membuat Sungmin agak tertarik kedepan.
“aku…” Sungmin terlihat ragu.
“katakanlah Hyung. aku ingin mendengarnya dari bibirmu” paksa Siwon dengan senyumnya yang mempesona.
“saranghae Siwon-ah” kata Sungmin akhirnya.
“nado, nado saranghae Sungmin Hyung” kata Siwon puas. Kemudian menarik Sungmin kedalam pelukannya.
~o~
Keesokan harinya.
Ryeowook, Henry, Eunhyuk, Donghae, Siwon dan Sungmin berada di sebuah café. Mereka berkumpul sambil membicarakan proyek lagu yang tengah mereka susun bersama.
“Sungmin Hyung, kenapa hari ini kau sangat berbeda?” tanya Eunhyuk melirik Sungmin yang sejak tadi wajahnya memancarkan aura bahagia.
“aah, aniya, tidak ada apa-apa” elak Sungmin.
“Hyung, kenapa tidak kau ceritakan saja pada mereka” kata Siwon tenang, reflek, Sungmin memelototi Siwon.
“wae? ada apa memangnya antara kalian?” tanya Donghae sambil mendekati Sungmin.
“aah, ti-tidak ada apa-apa. kalian, jangan dengarkan Siwon” jawab Sungmin gugup.
“memangnya ada apa Hyung? ayolah ceritakan pada kami!” kembali Donghae dan Eunhyuk merengek.
Sementara Henry dan Ryeowook hanya menunggu jawaban Sungmin.
“ayolah Sungmin Hyung, tidak usah malu-malu. Katakan saja pada mereka” perintah Siwon lembut.
“se-sebenarnya…” Sungmin gugup..
“iya…” HaeHyuk sudah tidak sabar.
“kami berdua berpacaran” Siwon yang menjawab, Sungmin tersenyum malu mendengar perkataan Siwon.
Ryeowook langsung mundur kebelakang. Jantungnya hampir berhenti berdetak. Merasa kaget bercampur dengan rasa kecewa. Kata-kata Siwon yang baru saja terucap membuat dirinya seolah mati rasa.
Ryeowook tidak menyangka bahwa orang yang selama ini ia cintai berpacaran dengan Siwon. Dan seolah belum puas melihat Ryeowook yang terluka, Siwon meminta Ryeowook untuk bernyanyi.
“Ryeowook-ah, maukah kamu menyanyikan lagu untuk kami. Yaaa, sebagai hadiah untuk hubungan yang baru terjalin antara aku dengan Sungmin Hyung” kata Siwon sambil merangkul bahu Sungmin.
“ne?” Ryeowook kaget.
“maukah kamu menyanyikan sebuah lagu untuk kami Wookie?” tanya Sungmin lembut.
“aah, tentu saja Hyung. aku akan bernyanyi untuk kalian” kata Ryeowook sambil memaksakan bibirnya untuk tersenyum. Perlahan dia mendekati stage kecil yang ada di café itu. Setelah meminta ijin pada pemilik café, maka Ryeowook mulai bersiap diatas panggung.
I forgot when it started
I don’t know why I’m like this
Suara Ryeowook mulai terdengar
A day seems so long
And doesn’t seem to have an end
How does another morning come?
I don’t know
Siwon tersenyum menatap Sungmin. Lagu yang dinyanyikan Ryeowook sama seperti perasaannya pada Sungmin saat ini. Siwon menarik tangan Sungmin, lalu menggenggamnya erat.
If I close my two eyes
Or open them again
I can only think of one person.
Suara merdu Ryeowook mengalun dengan penuh perasaan. Dia hanya memejamkan mata, tidak sanggup melihat pemandangan didepannya.
The memory I can’t erase for one second
I just think of you
I look at the slow time
I only think of that one person
(the one I love – Suju KRY)
Semua pengunjung café memberikan tepuk tangan untuk penampilan Ryeowook barusan. Ryeowook membungkuk sebagai ucapan terima kasih, lalu dia kembali ke meja teman-temannya. Pada saat itu, Siwon sedang berada di toilet dan hanya ada Sungmin yang duduk disana.
Ryeowook mendekat, melihat Sungmin yang membelakanginya.
“Hyung…” panggil Ryeowook.
Sungmin menoleh, tapi segera Ryeowook mencegahnya.
“tetaplah begitu Hyung…” pinta Ryeowook.
“wae, Wookie?” tanya Sungmin merasa aneh dengan nada suara Ryeowook.
“gwenchanha. Aku hanya ingin melihat punggungmu saja Hyung” kata Ryeowook sambil tersenyum.
“kenapa?” tanya Sungmin lembut masih dengan posisi yang sama, membelakangi Ryeowook.
“tidak apa-apa” kata Ryeowook mendekati Sungmin, lalu memeluknya sejenak.
“aku pulang dulu, boleh?” tanya Ryeowook sambil menatap Sungmin dari samping.
“kenapa Wookie?” tanya Sungmin kaget. “kita kan baru sebentar disini. Tunggulah beberapa menit lagi” pinta Sungmin.
“anii… aku lupa, aku sudah janji akan mengantar eomma. Boleh ya Hyung?” kata Ryeowook memelas.
“baiklah kalau begitu. Sampaikan salamku pada ahjumma. Ne?”
“tentu saja Hyung. selamat menikmati waktumu bersama Siwon” kata Ryeowook mencoba menguatkan hatinya.
“ne, gomawo” angguk Sungmin.
~o~
Siang itu, Ryeowook berjalan-jalan sendiri. Sedikit mencari udara segar untuk menenangkan perasaannya yang berkecamuk.
‘aku tahu, aku tidak bisa seperti ini terus. Sungmin Hyung, dia tidaklah mencintaiku. Pabboya, kenapa menyimpan perasaan cinta pada orang yang hanya menganggapmu sebagai adik Wookie???’ tanya Ryeowook pada hatinya.
Tanpa ia sadari, Eunhyuk melihatnya dari kejauhan. Tadinya Eunhyuk berencana untuk menghampiri Ryeowook, tapi niatnya ia urungkan ketika melihat Ryeowook yang hanya melamun di bangku taman.
“apa yang terjadi dengan Ryeowook?” tanya Eunhyuk pelan.
Deringan handphonenya mengalihkan perhatian Eunhyuk dari Ryeowook. setelah berbincang sebentar, Eunhyuk mematikan hp-nya. Matanya melirik tempat Ryeowook tadi, tapi temannya itu sudah tidak ada disana.
“aissh. Wookie kemana?” tanya Eunhyuk sambil mencari-cari keberadaan Ryeowook.
Sementara itu, dilain tempat. Setelah Ryeowook meninggalkan taman, dia pulang ke rumah. Segera dia menuju kamarnya, lalu mengeluarkan sebuah koper dari dalam lemari.
“aku bukanlah seseorang yang lemah. Aku memang mencintai Sungmin Hyung, tapi melihatnya bahagia seperti sekarang, itu sudah cukup untukku. mianhe Sungmin Hyung, selamat tinggal” bisik Ryeowook pelan.
To Be Continue
Buahahahaha, apa ini???
Yaoi?? Hahaha, jangan salahkan saya, salahin tu foto-foto yang bertebaran di leppi. Gimana ceritanya? Seru dong yah. pasti. Kkkkk *narsis. Becanda deh reader ^^
Oke, ditunggu kritik, saran, masukan. Mmh, mungkin lusa aku apdet lagi. kkkkkk.
See u 🙂
-credit pict as tagged-