RSS

Thousands Love

13 Sep

TL

Thousands Love

Cast : Kim Ryeowook, Lee Sungmin. OC: Min Ji (ini BUKAN nama korea author, silahkan saja mau membayangkan Min Ji itu siapa, saya hanya menyukai namanya aja :)), Ny. Jung (ngarang bebas)

Rated : T

Genre : Family, Romance, Action (errrr, ragu juga nyantumin action-nya. haha. liat ntar deh)

Sinopsis : “Ryeowook berperan sebagai pembunuh bayaran dan memiliki seorang kekasih yang tunanetra, sementara Sungmin adalah Inspektur polisi yang terpilih untuk menggagalkan rencana pembunuhan yang akan dilakukan Ryeowook, adiknya sendiri. Gimana dong kelanjutannya? Baca aja… V”

Disclaimer : serius ini cerita adalah fiktif, tapi berharap bisa ada filmnya deh. *memohon. Tokoh wanita dan nama tempat hanyalah hasil imajinasi author. Mohon untuk meninggalkan komentarnya setelah selesai membaca. Mohooon banget. Terima kasih.

~selamat membaca~

~o~

Seorang gadis tengah duduk pada sebuah bangku yang berada di taman bunga. Suasana sore dengan udara yang segar membuatnya betah berlama-lama duduk disana. Dress berwarna ungu lembut membuatnya tampak indah berada diantara bunga-bunga yang tengah bermekaran. Rambut panjangnya hanya ditahan oleh sebuah hairpin berbentuk bunga kecil. Jemari lentiknya dengan telaten mengusap lembaran kertas yang berada di pangkuannya. Sebuah buku tebal yang terdiri dari kertas kosong, tidak ada tulisannya sama sekali. Namun, bagi gadis itu, jemarinya dapat membaca apa yang tertulis pada buku tersebut. Ya, buku itu bertuliskan huruf braille. Tongkat yang biasa ia gunakan sebagai pengganti matanya terlipat rapi disamping kanannya berdekatan dengan tas tangannya. Walaupun ia memiliki kekurangan dalam hal penglihatan, namun itu tidak menjadi pengganggu dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Buktinya, dia bisa berjalan dengan selamat dari rumahnya hingga tiba ke taman ini.

Ketika ia tengah asyik membaca, sebuah tangan tiba-tiba menutupi matanya. Gadis itu agak terlonjak, namun tak lama kemudian senyumnya merekah indah.

“Oppa… kau lupa? Aku kan tidak bisa melihat, jadi untuk apa kau melakukan ini?” tanya gadis itu sambil menggerakan kepalanya menengadah.

“aigoo… bagaimana kamu bisa tahu bahwa ini Oppa?” tanya sang pelaku yang tidak lain adalah Ryeowook, kekasih gadis itu.

“Ryeowook Oppa… aku mengenalmu bukan sehari- dua hari, tapi hampir satu tahun. Dan aku sudah mengenali Oppa dengan baik” kata gadis yang bernama Min Ji itu sambil tersenyum.

“kamu selalu terlihat cantik ketika tersenyum seperti ini” kata Ryeowook sambil mencubit kecil pipi Min Ji.

Min Ji hanya tersenyum malu mendengar pujian Ryeowook.

“emmh, kamu sedang membaca apa?” tanya Ryeowook sambil mendekatkan wajahnya pada buku yang berada di pangkuan Min Ji.

“ini adalah novel Oppa. emmh, ceritanya sangat bagus. Romantis dan membuatku terhanyut di dalamnya” Min Ji hanya mengarahkan kepalanya ke arah Ryeowook sementara matanya tetap menatap kosong kedepan.

“jinja? Cckk, dan jangan bilang kalau kamu membayangkan bahwa kamu menjadi tokoh di novel itu” Ryeowook menyipitkan mata sambil menatap Min Ji.

“Yaaa~ membayangkan sesuatu yang indah tidak dilarang kan Oppa. huhft” Min Ji mempoutkan bibirnya.

“aigoo, sejak kapan kamu jadi pemarah begini?” goda Ryeowook.

“terkadang aku merasa heran bagaimana kita bisa menjalin hubungan. Bahkan diantara kita banyak sekali perbedaan. Aku suka membaca novel sedangkan Oppa lebih suka menonton film. Aku suka makanan yang pedas, Oppa suka makanan yang manis. Aku suka…”

Belum selesai Min Ji melanjutkan kata-katanya, Ryeowook sudah menutup bibir Min Ji dengan telapak tangannya.

“ppppfff….” Min Ji masih ingin bicara, tangannya segera melepaskan bekapan tangan Ryeowook.

“hahaha… dan aku heran, kenapa bisa ada gadis imut sepertimu yang sangat cerewet chagi…” Ryeowook tertawa melihat Min Ji yang mempoutkan bibirnya.

“Oppa menyebalkan. Seandainya aku bisa melihatmu, sudah kupukul Oppa dengan tongkatku” Min Ji merengut.

“aigoo, kalau kamu bisa melihat, untuk apa membawa tongkat eoh?” kembali Ryeowook menggoda Min Ji.

Min Ji tampak memikirkan perkataan Ryeowook.

“eh, benar juga. Kenapa aku harus membawa tongkat jika aku bisa melihat” Min Ji tersenyum malu menyadari kebodohannya.

“hahaha…. Sudahlah. Oppa antar pulang ya, ini sudah sore, bagaimana kalau nanti Ahjumma marah” ingat Ryeowook.

“aasshh… jinja?” tanya Min Ji terkejut.

“sebenarnya belum terlalu sore. Tapi sekarang semakin dingin, Oppa tidak mau kamu sakit. Kaja!” Ryeowook membantu Min Ji untuk berdiri.

“jadi, Oppa mencemaskanku?” tanya Min Ji sambil tersenyum.

“tentu saja chagiya… didunia ini siapa yang tidak akan mencemaskan yeoja chingunya sendiri. Hmmh.” kata Ryeowook sambil mengacak poni kekasihnya.

“gomawoyo…” Min Ji kembali tersenyum. Tangan kanannya mencari-cari keberadaan tasnya.

“sini, biar Oppa yang bawa” kata Ryeowook sambil mengambil tas dan novel dari tangan Min Ji.

Perlahan mereka meninggalkan taman itu. Ryeowook berjalan disamping gadis yang sangat ia cintai. Min Ji berjalan dengan panduan tongkat di tangannya. Perlahan tangan Ryeowook menggamit tangan kiri Min Ji dan mereka berjalan pulang.

~o~

Keesokan harinya Min Ji memasak bersama Ny. Jung, ibunya. Seperti biasa, Min Ji mengaduk-aduk sup yang berada didalam panci dengan perlahan. Ny. Jung tersenyum melihat putri semata wayangnya itu.

“perlu bantuan eomma?” tanya Ny. Jung.

“aah, ani eomma… oh iya, sup ini bagaimana rasanya?” tanya Min Ji sambil mengambil satu sendok kuah sup. Setelah meniupinya perlahan, Ny. Jung mencicipi bagaimana rasa masakan Min Ji.

“emmh… rasanya sudah enak. Kamu memang sangat pintar memasak sayaang” Ny. Jung tersenyum lembut.

“tentu saja, siapa dulu gurunya. Eommaa…” Min Ji tersenyum ceria.

Pintu depan terbuka, seorang namja kurus memasuki dapur perlahan-lahan. Ny. Jung melihat siapa yang datang, tapi namja itu segera menaruh telunjuknya di bibir, pertanda ia ingin mengejutkan Min Ji. Tapi ketika langkahnya sudah memasuki dapur, Min Ji menoleh kearah eommanya.

“eomma, apa Ryeowook Oppa ada disini?” tanyanya sambil mengernyit.

Namja kurus itu menghentikan langkahnya dan saling bertukar pandang dengan Ny. Jung.

“aigoo, bagaimana kamu tahu?” tanya Ny. Jung sambil menatap putrinya.

“jinja?” Min Ji bahkan tidak percaya tebakannya memang benar.

“haaah, chagi, kenapa kamu tidak jadi cenayang saja? mungkin kamu punya kemampuan meramal juga” kata Ryeowook berjalan lunglai lalu duduk di meja makan. Tangannya bertumpu di atas meja menahan dagunya.

“yaak, Oppa… memangnya Oppa mau punya pacar yang dipanggil cenayang Min Ji? Issh menggelikan” Min Ji mengarahkan kepalanya ke arah Ryeowook.

“hahaha… sudahlah… tidak baik ribut-ribut. Sayang, temani Ryeowookie ya, biar eomma yang menyelesaikan masakannya” kata Ny. Jung sambil meraih sendok yang Min Ji pegang.

“aniya… aku tidak mau menemani Ryeowook oppa… dia menyebalkan” rengek Min Ji.

“Min Ji-ya… tidak baik berkata seperti itu” tegur ibunya.

Ryeowook hanya senyum-senyum melihat tingkah laku Min Ji yang sangat manja didepan ibunya.

“sudahlah, ayo duduk disini bersama Oppa” Ryeowook bangkit dari duduknya lalu menarik tangan Min Ji untuk duduk dikursi dihadapannya.

“Oppa, untuk apa kau datang kemari?” tanya Min Ji cuek.

“aissh… Oppa ingin mengunjungi yeoja yang sangat cerewetnya tidak terkira” bisik Ryeowook mendekatkan wajahnya pada wajah Min Ji.

“isshh…” wajah Min Ji terasa panas mendengar suara Ryeowook sedekat itu.

“aniya… Oppa hanya bercanda” tukas Ryeowook cepat.

Min Ji tersentak kaget, dan Ryeowook hanya tersenyum senang melihat perubahan air muka yeoja chingunya ini.

“Oppa lapar, dan ingin makan siang disini. Bolehkan eomonim?” tanya Ryeowook pada Ny. Jung.

Mendengar sebutan Ryeowook untuknya, Ny. Jung hanya tersenyum.

“tentu saja boleh Ryeowookie…” jawab Ny. Jung.

“y-yaa… Oppa, mengapa memanggil eomma seperti itu?” Min Ji tercekat.

“wae? kamu tidak suka jika aku memanggil eomma dengan sebutan eomonim?” tanya Ryeowook santai.

“bu… bukan begitu… hanya saja…” Min Ji tiba-tiba jadi merasa gugup.

“gwenchanha. Eomma senang jika Ryeowook membiasakan memanggil eomma seperti itu, terasa sudah menjadi keluarga sendiri” Ny. Jung tersenyum. Setelah menaruh mangkuk sup diatas meja, Ny. Jung membelai kepala Min Ji pelan.

“sebaiknya kita mulai makan saja ya” kata Ny. Jung sambil menempati kursinya.

Mereka bertiga makan dengan lahap. Sesekali terdengar deraian canda tawa dari bibir ketiganya.

~o~

“inilah target operasi kita kali ini” kata Kepala Polisi Yun sambil mengklik tombol “enter” di laptopnya yang terhubung dengan LCD disampingnya. Perlahan proyeksi menampilkan wajah seseorang yang membuat salah satu anggota kepolisian Seoul itu menahan nafas.

“namanya adalah Lee Ryeowook. Selama ini dia telah banyak melakukan pembunuhan pada para pejabat. Tidak sedikit anggota kepolisian juga yang menjadi korban. Dia sering membuat kacau keadaan dengan menembaki para anggota polisi yang berada di lokasi kejadian. Dan kemungkinan besar dia akan kembali beroperasi pada pemilihan walikota dua minggu ke depan. Calon Walikota Han sudah meminta kita untuk bersiaga mencegah sesuatu yang buruk yang akan terjadi nanti” kata Kepala Polisi Yun.

“dan aku sudah mempercayai seseorang untuk memimpin operasi kali ini” Kepala Polisi Yun tersenyum.

“Inspektur Lee Sungmin, kau lah yang bertanggung jawab pada misi kita kali ini”

Namja yang bernama Lee Sungmin itu segera berdiri lalu memberi hormat pada Kepala Polisi Yun.

“Siap laksanakan tugas” katanya tegas.

“bagus. Kau pilihlah siapa saja yang akan menjadi anak buahmu nanti” kata Kepala Polisi Yun.

~o~

‘Tuhan, bagaimana mungkin seperti ini? Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus menangkap adikku dengan tanganku sendiri? Ryeowookie… ottokhae???’ pikir Sungmin sambil menatap orange jus dihadapannya. saat ini dia berada di sebuah café.

Segera dia mengambil handphone dari saku jaketnya. Lalu menekan beberapa nomor, dan beruntung nomor tersebut masih aktif. Setelah menunggu beberapa detik, sebuah suara khas terdengar dari seberang telpon.

yeobseyo…

Sungmin tersenyum, rasanya dia ingin sekali melihat wajah orang ini, lalu memeluknya. Seperti yang sering mereka lakukan sewaktu kecil dulu. iya dulu… tapi kemudian dia sadar, bahwa itu sudah lama berlalu. Sungmin tersenyum miris.

yeobseyo… kalau tidak mau bicara tidak usah menelpon” kata suara yang diseberang telpon kesal.

“t-tunggu…” Sungmin segera berbicara sebelum panggilannya terputus.

“ini aku. Bisakah kamu menemuiku di café Star jam tujuh nanti?” tanya Sungmin.

ada apa lagi?” perubahan nada suara terdengar sangat jelas.

“ada masalah penting yang harus aku beritahukan padamu. Ingat café Star jam tujuh malam” kata Sungmin tegas. Tanpa mau mendengar penolakan, Sungmin segera mengakhiri percakapannya.

Sungmin menatap jam tangannya, terlihat jarum pendek jam itu mengarah pada angka 4. masih ada waktu tiga jam lagi sebelum mereka bertemu. Tapi sepertinya Sungmin tidak ingin beranjak dari tempat duduknya. Sebuah map hijau terlihat disamping kanannya. Matanya kembali membaca data yang tertulis disana. Data tentang seseorang yang menjadi target operasi kepolisian Seoul.

“ada apa kau ingin menemuiku?” tanya sebuah suara yang sudah lama tidak didengarnya -kecuali tadi sore di telpon- mengagetkan Sungmin.

“Ryeowookie… kamu sudah datang?” Sungmin mendongak lalu menatap adiknya yang terlihat semakin kurus, penglihatan Sungmin teralih pada jendela café, dan suasana terang diluar sudah terganti dengan kelipan lampu-lampu jalanan.

“ayo ikut Hyung. kita tidak bisa bicara disini” Sungmin segera merapikan file-filenya dengan cekatan. Setelah itu menarik tangan Ryeowook keluar, dan mereka berdua masuk kedalam mobil Sungmin yang terparkir tepat didepan café.

“kita mau kemana?” tanya Ryeowook sambil menatap Sungmin, Hyungnya.

“tidak usah banyak tanya. Kamu sudah lama tidak mendatangi tempat ini” kata Sungmin sambil menstater mobil.

Tak lama mobil BMW hitam miliknya segera meninggalkan café dan bergabung bersama mobil lainnya di jalan raya. Ryeowook menyadari ketika mobil berbelok ke arah kiri. Tempat ini…

“aku tidak ingin datang kemari” Ryeowook menatap Sungmin tajam.

“mianhe, tapi ini satu-satunya tempat yang aman untuk kita bicara” kata Sungmin santai.

Mobil memasuki pekarangan. Keduanya lalu turun dan menapaki beranda. Hati Ryeowook agak bergetar ketika menaiki anak tangga. Rumah ini…

‘eomma… appa…’ Ryeowook teringat lagi pada kedua orang tuanya.

Sungmin membuka pintu lalu mempersilahkan Ryeowook untuk masuk. Ryeowook menelisik keadaan dalam rumah.

“masih sama” bisik Ryeowook pelan, sambil menatap lukisan ayahnya yang terpajang di ruang tamu.

“ne, aku selalu berusaha agar tempat ini selalu sama Wookie” sungmin tersenyum.

Ryeowook menatap lantai “hanya darahnya sudah tidak ada”  kata Ryeowook menggigit bibirnya.

“jangan diingat lagi. bagaimanapun juga kamu masih punya Hyung” Sungmin menatap Ryeowook lalu menepuk pundaknya. Setelah itu ia berlalu ke dapur untuk mengambil segelas air.

Ryeowook terlihat tidak nyaman berada disana. Kemudian dia mendudukan dirinya di atas sofa. Matanya menyelusuri anak tangga. Dulu, kamarnya tepat diujung tangga ini.

“menginaplah disini. Kamarmu masih tetap sama” kata Sungmin mengikuti arah pandangan Ryeowook.

“tidak usah. Aah memangnya apa yang ingin hyung bicarakan?” tanya Ryeowook sudah tidak mau berbasa-basi.

“lihatlah ini!” perintah Sungmin sambil menyerahkan map hijau ketangan Ryeowook.

“apa ini?” tanya Ryeowook sambil membuka map, sebelum map terbuka dapat ia lihat lambang kepolisian Seoul dari sampul depannya.

Ryeowook membaca isinya, sontak matanya membulat.

“ini…” Ryeowook menatap Sungmin.

“iya. Pihak kepolisian sudah mengetahui perbuatanmu. Kau tidak sedang merencanakan sesuatu lagi kan?” tanya Sungmin.

“merencanakan apa?” tanya Ryeowook pura-pura tidak tahu.

“jangan berbohong padaku. Katakan apa rencanamu pada pemilihan walikota nanti?” tanya Sungmin langsung pada inti permasalahan.

“tidak ada” geleng Ryeowook.

“Wookie, aku serius. Jangan kira aku tidak tahu bagaimana sepak terjangmu dalam dunia kriminal. Mengapa kamu jadi seperti ini? Apakah menjadi pembunuh bayaran membuatmu merasa lebih baik?” tanya Sungmin sudah tidak bisa menahan dirinya lagi.

“hah… wae? pertanyaan paling bodoh yang pernah kau tanyakan padaku” Ryeowook mendelik.

“Hyung peringatkan, hentikan sekarang juga. Jangan lakukan rencanamu. Dengan data yang akurat, kamu bisa tertangkap dengan mudah” Sungmin sangat mengkhawatirkan keselamatan Ryeowook.

“Sungmin Hyung… apa kau sangat mencemaskanku?” tanya Ryeowook serius. Hati Sungmin berdesir ketika Ryeowook mengucapkan namanya. Ingin dia kembali mendengar Ryeowook yang merengek manja meminta dia untuk melindunginya. Ingin sekali Sungmin melihat keceriaan Ryeowook kembali. Tapi itu sudah lama berlalu…

“Wookie, kamu tahu, siapa yang bertugas untuk menangkapmu?” tanya Sungmin sedih.

“mollayo” Ryeowook menggendikkan bahu.

“itu aku…” sungmin tertunduk. “jadi Hyung mohon, jangan lakukan apa-apa ketika pemilihan walikota nanti. Jebal” mohon Sungmin.

Ryeowook menelan ludahnya kelu. Bagaimanapun dia sangat menyayangi Sungmin. Walaupun dia selalu bersikap dingin, tapi dalam hatinya dia sangat merindukan Sungmin, Hyung yang selalu memperhatikannya.

“kalau begitu Hyung lindungi aku. Semuanya akan berjalan baik jika kita bekerja sama” Ryeowook menyeringai.

“m-mwo?” Sungmin tidak mengerti.

“iya, biarkan aku menjalankan rencanaku. Dan Hyung tidak usah menangkapku. Biarkan rencanaku kali ini berjalan lancar tanpa ada polisi yang menghalangi” kata Ryeowook santai.

“Wookie… aku tidak ingin melihatmu menjadi penjahat seperti ini. Setan apa yang merasukimu???” teriak Sungmin kesal.

“entahlah. Aku hanya ingin bermain-main dengan kepolisian. Aku membenci para anggota polisi” Ryeowook kembali memandangi lantai.

“termasuk aku?” tanya Sungmin.

“itulah kesalahan Hyung, kenapa Hyung harus menjadi seorang polisi? Kau tidak ingat bagaimana orang tua kita tewas karena kesalahan polisi? Aku membenci kalian. Orang-orang yang merasa paling memahami hukum. Hah…” Ryeowook mendelik kesal.

“Wookie, orang tua kita, itu adalah ketidak sengajaan. Kenapa kamu sampai dendam seperti ini?”

“iya, tidak sengaja menghilangnya nyawa dua orang yang paling aku cintai. Aku membenci mereka Hyung, dan jangan membuatku untuk membencimu juga” pinta Ryeowook.

“tapi apa yang kamu lakukan ini salah Wookie. dan sebagai Hyung, aku harus mengingatkanmu” tegas Sungmin.

“aniyo. Aku juga harus profesional dalam tugasku. Seseorang menginginkanku untuk menghilangkan nyawa orang lain yang memang menurutku juga “bersalah” kenapa tidak aku memenuhi keinginannya?” kata Ryeowook. Nada suaranya kembali terdengar santai.

“lebih baik aku pulang. Ingat Hyung, kerjasama denganmu, itu yang kuinginkan” kata Ryeowook sambil beranjak dari duduknya.

“tidak akan. Kalau kamu memintaku untuk mengkhianati kebenaran, aku tidak akan melakukannya” geleng Sungmin cepat.

“kalau begitu, sampai jumpa nanti. Tepat di hari pemilihan walikota” Ryeowook tersenyum.

“Wookie…” Ryeowook menghentikan langkahnya lalu menoleh pada Sungmin.

“jika kamu berani menembak walikota, aku juga yang akan menembakmu” ancam Sungmin.

“aku tidak akan mundur. Hmmh, alangkah senangnya jika bisa mati ditangan hyungku sendiri” setelah selesai dengan ucapnnya, Ryeowook keluar dari rumah. Perkataan Ryeowook sukses membuat Sungmin bergetar. Bagaimana mungkin dia melakukan hal itu? Membunuh adiknya sendiri? Sungmin bukan monster, dia masih memiliki hati nurani.

~o~

Hari minggu yang cerah. Sejak pagi Ryeowook sudah berada di rumah Min Ji. Membantu Ny. Jung menyirami bunga di halaman, lalu membantunya memasak.

“aigoo… calon menantu eomma… kenapa hari ini rajin sekali?” goda Ny. Jung.

“hehe… eomonim, ada yang ingin aku katakan pada eomonim” Ryeowook terkekeh, apron biru masih melapisi pakaiannya.

“ada apa?” tanya Ny. Jung penasaran.

“apakah Min Ji masih belum bangun? Huhft” Ryeowook menggembungkan pipinya.

“haha, hari minggu dia memang selalu bangun agak siang. Wae? kamu merindukan dia hah?” tanya Ny. Jung masih menyunggingkan senyumnya.

“eomonim, tunggulah dulu di meja makan. Sarapannya sebentar lagi siap” kata Ryeowook.

Kemudian Ryeowook mengecek bubur buatannya lalu mencicipinya sedikit. Setelah rasanya pas, Ryeowook lalu menuangkan bubur itu kedalam tiga buah mangkuk. Setelah mendapat porsi yang sama, Ryeowook menambahkan udang tempura diatasnya lalu menambahkan beberapa tetes minyak wijen sebagai aromanya.

Tiga buah mangkuk ia bawa dalam satu nampan, lalu membawanya keatas meja makan.

“hmmh, harum sekali. Ternyata kamu pintar memasak ya Ryeowookie. Sebentar biar eomma bangunkan Min Ji dulu” kata Ny. Jung sambil bersiap beranjak dari duduknya.

“tunggu sebentar. Bolehkah aku bicara sekarang eomonim?” tanya Ryeowook hati-hati.

Ny. Jung kembali duduk di kursinya. Lalu menatap Ryeowook.

“ada apa? Sepertinya ada masalah serius?” tanya Ny. Jung.

“begini… dua minggu kedepan, aku ada urusan bisnis di luar negri. Bisakah eomonim menjaga Min Ji untukku?” tanya Ryeowook.

“issh… anak bodoh. Tentu saja aku akan menjaga putriku dengan baik” Ny. Jung terkekeh mendengar pertanyaan Ryeowook.

“terima kasih atas kebaikan eomonim selama ini. Walaupun eomonim tahu bahwa aku tidak sebaik orang-orang yang berada di luar sana, tapi eomonim masih memperlakukanku dengan baik. terima kasih banyak” Ryeowook menundukkan kepalanya beberapa detik.

“ne, Ryeowookie… aku mengerti bagaimana keadaanmu. Ini adalah hidupmu. Aku yakin bahwa kamu bisa mempertanggung jawabkan untuk setiap perbuatanmu” kata Ny. Jung tersenyum lembut. Sampai saat ini Ny. Jung dan Min Ji masih tidak mengetahui apa pekerjaan Ryeowook yang sebenarnya.

“emh… seandainya nanti ada panggilan untuk Min Ji operasi, aku mohon eomonim mengijinkannya, walaupun aku masih berada di luar negri. Tidak usah menungguku, lakukan saja operasinya” kata Ryeowook pelan.

“ada apa ini? Apa kamu mau melakukan sesuatu?” Ny. Jung kaget.

“ah- anii… maksudku, aku sudah menghubungi dokter spesialis mata. Jika ada pendonor, aku memintanya untuk segera memberitahukan pada eomonim. Begitu…” terang Ryeowook.

“aah, aku pikir, apa” Ny. Jung bernafas lega.

“dan satu lagi eomonim. Tolong jangan memberitahu bagaimana wajahku pada Min Ji!” kata Ryeowook pasti.

“kenapa?”

“aku ingin, dia melihat wajahku langsung, dan bukan melalui foto” kata Ryeowook sambil tersenyum ceria.

“aiish anak ini. Sudah, sebaiknya bangunkan Min Ji sekarang!” perintah Ny. Jung pada calon menantunya itu.

~o~

Saat ini, Ryeowook dan Min Ji berada di sebuah gunung bernama gunung Yan San. Pemandangan kota Seoul terlihat jelas dari tempat Ryeowook dan Min Ji berdiri saat ini. Angin dingin berhembus di wajah mungil Min Ji. Walaupun jaket tebal dan syal sudah menutupi tubuh dan lehernya, masih terlihat bahwa yeoja itu sangat kedinginan.

Ryeowook yang berada disampingnya menatap Min Ji yang pipinya sudah berwarna merah menahan dingin.

“apa kamu sangat kedinginan chagi?” tanya Ryeowook lembut, lalu dia berpindah ke belakang Min Ji, lalu memeluk gadis itu lembut.

“begini lebih nyaman Oppa…” bisik Min Ji.

“kamu merindukan pelukanku kaaan! Katakan saja, tidak usah malu” goda Ryeowook sambil menundukkan wajahnya pada bahu Min Ji untuk mensejajarkan kepalanya.

“Oppa… saat ini kita dimana? Kenapa tempatnya sangat dingin?” tanya Min Ji sambil memegang tangan Ryeowook.

“emmh, kita berada di gunung Yan San” jawab Ryeowook enteng. Dapat Min Ji rasakan dagu Ryeowook yang bergerak-gerak ketika ia bicara.

“m-mwo? Gunung Yan San?” tanya Min Ji kaget.

“hmmh” Ryeowook hanya menganggukan kepalanya saja.

“kenapa Oppa membawaku kemari?” tanya Min Ji.

“karena menurut Oppa, tempat ini sangat indah” Ryeowook tersenyum.

“jinja? Aku ingin melihatnya Oppa… bisakah Oppa menceritakan pemandangannya seperti apa?” mohon Min Ji sambil menggerakkan kepalanya kearah kiri, tepat pada wajah Ryeowook.

“tempat ini dikelilingi oleh pohon pinus. Langit berwarna biru cerah, beberapa awan eummh, terlihat berarak. Ada awan yang kecil, ada kumpulan awan yang besar” kata Ryeowook sambil menengadah melihat kearah langit. “Dan tepat dihadapanmu terbentang pemandangan kota Seoul yang indah” kata Ryeowook sambil menunjuk dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya memeluk Min Ji. “Emmh… tapi kamu hanya bisa melihat atap-atap perumahannya saja. dan ada sedikit kabut yang menghalangi, sehingga tidak terlalu jelas terlihat” kata Ryeowook menjelaskan apa yang ada dihadapannya saat ini.

“indah ya Oppa… tapi aku tetap hanya bisa melihat kegelapan saja” mata Min Ji berkaca-kaca dan suaranya bergetar.

“gwenchanha chagiya…” Ryeowook memutar tubuh Min Ji agar menghadapnya.

Airmata tampak mengalir menuruni pipi Min Ji yang halus. Dan dengan ibu jarinya, Ryeowook menghapus lelehan airmata itu.

“uljima… jika kamu yakin, suatu hari nanti, pasti akan pendonor yang cocok untukmu. Jangan sedih lagi sayang” kata Ryeowook lembut menenangkan.

“ne Oppa…” airmata semakin deras mengalir di pipinya. Ryeowook merengkuh tubuh Min Ji, membawanya kedalam pelukannya yang hangat. Tangan Ryeowook memeluk lembut punggung Min Ji. Bahunya masih bergetar, mengeluarkan semua perasaan hatinya.

Min Ji tidak mengingkari, terkadang dia merasa sedih tidak bisa melihat sekitarnya. Tidak bisa melihat keluarganya, eommanya. Terutama tidak bisa melihat orang yang sangat dicintainya. Kekasih hatinya, Ryeowook.

~o~

Malam hari di rumah Min Ji.

Karena keadaan tubuhnya yang lelah sepulang dari gunung Yan San, Min Ji tidur dengan lelap. Tanpa ia sadari seseorang menyelinap masuk kedalam kamarnya melalui jendela. Dari perawakannya yang kurus, dapat kita terka siapa yang datang.

Ryeowook mengamati kamar Min Ji dengan cermat. Semua yang menyangkut foto dirinya segera ia hilangkan. Dia merobek foto dirinya yang sedang bersama Min Ji. Bahkan dia menghapus semua foto dirinya yang berada di dalam handphone Min Ji. Setelah ia merasa tidak ada lagi fotonya di kamar itu, perlahan dia mendekati Min Ji yang berselimut hanya sampai di perutnya. Perlahan, Ryeowook membenahi letak selimutnya. Sambil menatap mata Min Ji yang terpejam, Ryeowook tersenyum. Senyum pahit yang harus ia berikan untuk kekasihnya. Gadis yang sangat ia sayangi dan ingin selalu ia lindungi. Perlahan pandangannya mengabur karena airmata yang berkumpul di pelupuk matanya. Ryeowook mengulurkan tangannya ingin mengusap kepala Min Ji, namun ia mengurungkan niatnya.

Ditatap lagi wajah manis gadisnya yang tertidur lelap itu.

‘gwenchanha, nanti kamu tidak akan berada dalam kegelapan lagi. kamu bisa melihat dunia. Kita akan selalu bersama Min Ji-ya… aku sangat mencintaimu. Mianhe, aku tidak bisa melindungimu hingga akhir. Maafkan aku Min Ji. Saranghae’ kata hati Ryeowook sambil menatap lekat wajah kekasihnya.

~To Be Continue~

Hahaha, apa ini???

Mollayo…

Adakah yang membaca? Adakah yang suka?

Hiks… tadinya aku mau pake Donghae untuk memerankan Ryeowook. tapi, sudah berkali-kali dicoba, ffnya tidak mau lanjut, ketika saya ganti cast, jreng jreng jreng selesai juga. Wkwkwk.

Oke, semoga tidak merasa aneh membaca ff Ryeowook straight ya. Ditunggu komentarnya, kritik dan sarannya. Terima kasih…

*tebar kisseu bersama Ryeowook*

 
23 Komentar

Ditulis oleh pada September 13, 2013 inci Fanfiction

 

Tag: , , , ,

23 responses to “Thousands Love

  1. enhachemistry

    September 13, 2013 at 7:25 pm

    hweee…g ada rencana bt wookie meninggal kn??g relaaaa….

     
    • kireymidori

      September 16, 2013 at 12:16 pm

      kkkk emmh, gmn ntar aja deh 🙂

      sama laah, aku jga gk rela bkin dia mati.

       
  2. hartinsomnia_29

    September 13, 2013 at 7:29 pm

    loh kok unn kok bisa g’ tau kerjaan wook ?? tyus mereka taunya wook kerja apa ??
    apa wook ngerasa klo dia g’ bkal kmbali ??hingga fto2 dia dibuang semua ?? #peyukwook
    min ji liver2 ya jaga suami akuhhh ,, jgn skkiti dia arrachi ???!!!!
    umin ,, hahh aq juga bingung klo diposisi kamu >< terlalu sulit untuk memilih 😦
    unn jgn memprsuram my liver dong ,,, kkk~
    pai2 unn
    cipok wook

     
    • kireymidori

      September 16, 2013 at 12:17 pm

      addaaa deeh. wkwkwk. gk mungkin wook bilang kesemua orng bhwa dia pmbunuh bayaran. iya kan??
      yaelah, apa itu “liver-liver” haha…

       
  3. Fiewook

    September 13, 2013 at 8:06 pm

    Firasatku mengatakan bakal ada yg tdk baik dgan wookie 😦 haha
    Kakaknya polisi.. adiknya pmbnuh byaran heemmmm terllau…

    Naa atuh polisi slh nmbak sgala (?????) Jd weh wook na mengkoll.

    Mmm cweknya aku ngbyangin juniell!! Wkwkw mau nya aku sih tp gk dpet feel..

    Ayyyooo lanjutt huaahh Keyen lah b^^d

    Tunguuu! Cenayang tuh peramal yah??

     
    • kireymidori

      September 16, 2013 at 12:20 pm

      yaaakkk.. positif tinking aje…
      haha, ak jga ngbayangin diriku yg disana, ttp aja gk kliatan. *duagh

       
  4. sushimakipark

    September 13, 2013 at 10:34 pm

    apa wookie bakal mati ditembak hyung-nya sndri? apa mata wookie nnt yyg jd donor mata buat min ji? sungmin bakalan ketemu min ji gak untk ngenalin sbg hyung-nya wookie?? lnjut

     
    • kireymidori

      September 16, 2013 at 12:22 pm

      hahaha, kok bsa nebak sampe sejauh itu? wkwkwk. liat ntar aja deh

       
  5. Kim_RyeNa

    September 14, 2013 at 8:00 am

    kalo di ff’nya hyoraa eonni, wook jadi pemimpin gangster gtu kalo disini jadi pembunuh bayaran..hahaha~~~
    aku suka eonni ya~
    dilanjut yah..

     
    • kireymidori

      September 16, 2013 at 12:24 pm

      iya kah? ffnya straight? GS? atau Yaoi??
      ok tunggu aja ne.

       
  6. @lailatulwookie

    September 14, 2013 at 8:03 am

    Woaaaahhh eonnie ada epep baru lagi hahhhhh aku baru tau hehe…
    Eonnnn wook jdi jahat dsni..jdi pembunuh?? Aigoo
    ehh eon imi ff nya twoshoot ato multichap???
    Lanjutttt eon aku penasaran sma ksa wook and min ji…
    Ehhhh di tunggu kelanjutan ff moonlight nya juga ne eon…

     
    • kireymidori

      September 16, 2013 at 12:26 pm

      nggak tau mau jdi brapa chap. mmh, mudah2n 3chap aja. hehe.
      kmu ska ff straight kah?/ yuhhuuuu…

      hehe, moonlight tuuh, aku mash bingung gmn ngelanjutinnya. *plaak

       
  7. mie2ryeosom

    September 14, 2013 at 3:39 pm

    haelmoni~~~~~~
    gmw tw pkogx msukin haehaeq dsni#asahgolok
    wkwkwkwkw….
    fighting haelmoni~~~~
    q mnanti chap dpn ozt q msih loom nmu feelx d chap nie,,,kkkkk
    oh y,,,,jgn lpa msukin swami k2q ne???
    pai….
    #kissuehaewook

     
    • kireymidori

      September 16, 2013 at 12:28 pm

      pasti feelnya gk kn kerasa. spotong2 gini nyeritainnya jga. wkwk.

       
  8. chobabywook

    September 14, 2013 at 7:19 pm

    Tidak aneh. .
    Malahan seru. .
    Disini karakter ryeowook brbda. .
    Ak suka. .. .
    Sangaat2 mengharukan bgn akhir. .
    Lanjut ne. .
    Fighting. .
    Ap di sini bg wook mati ditembak min oppa

     
    • kireymidori

      September 16, 2013 at 12:29 pm

      jinja?? gomawooo 🙂
      emmh, mati atau nggak nya liat ntar aja ya 🙂

       
  9. Jovita

    September 16, 2013 at 3:30 pm

    Lah.. Kok tebece… Kirain oneshot kkk..
    Sepanjang membaca ini ak mikirin wook yg jadi pembunuh,, hadeuh… Psti wook jd pembunuh imut, klu mau bunuh pake aegyeo dulu br ditembak *ngarang* hahaha…

     
    • kireymidori

      September 20, 2013 at 11:11 am

      tadinya mau oneshoot, tpi kepanjangan. wkwk.
      yaak, masa wook ngsih aegyo dlu sblm ngbunuh. ckckck *tembak Vita. haha.

       
  10. Putryeosomnia

    Desember 7, 2013 at 1:57 pm

    lanjut thor bagus daebak

     
  11. tyaSomnia

    Desember 10, 2013 at 6:45 pm

    straight?? huhuhu.. tp gapapa deh yg penting bukan personil gb.. unni anggep minji tu unni.. kkkk..

    sedih.. unni bakal ditinggal wook..
    wook ngomongin pendonor ke eomma nya minji kyk nya udah ngerasa bakal meninggal deh ntar.. karna tu pendonor nya minji pasti lah wook sendiri..

    huhuhu wook jgn pergi.. tega banget ngelawan hyung nya sendiri.. durhaka tau ga.. kkk..
    jd pengen tau diantara Min ma Wook sp yg bakal ngalah..
    unni baca lanjutannya lgsg deh..

     
  12. ade ismaya

    Desember 11, 2013 at 9:34 am

    Hiks,hiks,hiks,,,,
    Sedih bnget….
    Ayo di lanjut lagi

     
  13. diah_kyuwook

    Desember 25, 2013 at 7:04 pm

    min jgn nlang klo wook pnya rencna bwt mati,, jangan donk min, baru jga mlai msk udh mw mati,, tidak2,,

    d tnggu chap slnjutny ya 🙂

     
  14. Liliz Cloudsomnia

    September 20, 2014 at 7:38 pm

    gga ada yg akan mati kan ??
    kenapa aku kerasa aroma” gga enak ya . apa maksud wook bicara ” gga bisa menjaga minji sampe akhir” uwaaaaa~ apa wook akan meninggal dan mendonorkan mata’a untuk minji.. dan kenapa semua foto’a di hapus.. #penasaranakut :’)

     

Tinggalkan komentar